Analisis Kinerja Portofolio Saham dengan Menggunakan Model Treynor dan Jensen’s Pada Metode CAPM

Novia Utami Bahra, Sherly Apriani, edi pranyoto

Abstract


Roda perekonomian pada dunia bisnis sangat berperan penting bagi masyarakat, pemerintah dan para pengusaha serta investor dalam medukung berkembangnya suatu negara. Pasar modal telah menjadi alternatif dalam mencari sumber pendanaan bagi masyarakat bisnis (Ardana, 2019). Didalam pasar modal Indonesia ada berbagai macam sekuritas, pemodal diberi kesempatan untuk memilih di antara berbagai sekuritas tersebut. Salah satu sekuritas yang diperdagangkan dipasar modal adalah saham. Saham merupakan surat bukti kepemilikan perusahaan yang diterbitkan oleh perusahaan swasta kepada investor. Sehingga investor yang membeli saham perusahaan tersebut sama halnya dengan membeli kepemilikan perusahaan tersebut dan berkesempatan memperoleh imbalan (return) (Pranyoto & Pranyoto, 2016). DiIndonesia tren investasi sedang meningkat, menurut Kepala BKPM kepercayaan diri investor kembali ke pasar Indonesia tersokong sentimen eksternal yakni tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang meredam. Dari sisi internal stabilitas politik mulai terasa pasca pengumuman Pilpres . Secara keseluruhan Januari - Juni 2019, total realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 395,6 triliun atau naik 9,4% yoy, dibandingkan Januari-Juni 2018 yang sebesar Rp 361,6 triliun (kontan.co.id).

 

Cara yang dapat membantu investor menentukan investasi di pasar modal, salah satunya dengan menggunakan model-model keseimbangan dalam menentukan risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan suatu aset (Hasan, Pelleng, & Mangindaan, 2019). Salah satu Pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan risiko portofolio total adalah pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM).Menurut (Bodie, Zvi, 2014) model CAPM memberikan prediksi tentang bagaimana hubungan antara risiko dan imbal hasil yang diharapkan. CAPM merupakan suatu model keseimbangan yang dapat menentukan hubungan antara risiko dan return yang akan diterima investor. Berdasarkan CAPM, tingkat risiko dan return yang layak dinyatakan memiliki hubungan positif dan linear. Ukuran risiko dimana merupakan indikator kepekaan saham dalam CAPM ditunjukkan oleh variabel β (Beta). Semakin besar β suatu saham, maka semakin besar risiko yang terkandung di dalamnya.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.