Analisis Long-Run Abnormal Return Pada Akuisisi Perusahaan Financial Technology (Study Kasus Pada Perusahaan Start-Up di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2019)

Muhammad Romi, Ayu Ningtias, Mahrus Mahrus, Edi Pranyoto

Abstract


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang pesat dan secara revolusioner mengubah prilaku manusia, mulai dari gaya hidup hingga cara berbisnis. Era digitalisasi telah banyak merubah bisnis konvensional dengan konsep bisnis berbasis teknologi dan internet (Kasali, 2017). Percepatan pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi mampu meningkatkan trend yang mengubah model bisnis konvensional dan mendorong berdirinya bisnis baru (start-up) yang cenderung memanfaatkan peluang teknologi (Prastya Nugraha & Wahyuhastuti, 2017).  Potensi ini melahirkan beberapa start-up digital yang terus berkembang di tanah air dengan melahirkan produk yang kreatif dan berfokus pada solusi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Permadi, 2017).

 

Menurut riset yang dilakukan oleh DailySocial id, (2017) start-up yang sukses menggaet investor adalah perusahaan yang punya basis teknologi keuangan. Fintech merupakan bagian dari start-up yang menggunakan teknologi sistem keuangan dan distribusi layanan keuangan lebih efisien (Gupta, 2013); (Bank, 2016). Teknologi keuangan (fintech) menawarkan berbagai layanan keuangan, termasuk penyelesaian transaksi, dompet elektronik (digital wallet), mata uang digital (digital currencies) dan penggunaan teknologi kasbuk/ buku besar terdistribusi (distributed ledger technology atau DLT), crowdfunding ekuitas dan sebagainya (MTM Griffoli, 2017).


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.