Pengaruh Transfer Pricing, Capital Intensity, Financial Distress, Return on Capital Employed dan Sales Growth terhadap Tax Avoidance

Abstract

Pajak menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang banyak berkontribusi dari seluruh pendapatan Negara Indonesia. Bahkan menurut APBN yang dipublikasikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2018, presentase pendapatan negara tahun 2018 yang berasal dari pajak sebesar 85,4% dari total keseluruhan pendapatan APBN tahun 2018 sebesar Rp1.894,7 triliun rupiah (www.kemenkeu.go.id). Penghindaran pajak menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan karena dapat dilihat dari kedisiplinan perusahaan dalam membayar pajak akan menunjukkan nilai perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi nilai suatu perusahaan maka menunjukkan bahwa semakin sejahtera pemilik perusahaan tersebut (Susanti, 2016).

Global Witness yang merupakan lembaga nirlaba internasional bidang lingkungan hidup, meluncurkan laporan investigasi terkait perusahaan tambang batubara di Indonesia. Kali ini, lembaga ini menyoroti jaringan luar negeri yaitu PT. Adaro Energy Tbk. PT. Adaro Energy Tbk. merupakan perusahaan tambang batubara besar di Indonesia yang telah mendapatkan predikat golden taxpayer dari Dirjen Pajak. Global Witness menduga bahwa Adaro justru melarikan keuntungan dalam jumlah besar ke jejaring perusahaan luar negeri (offshore network) dan kurang membayar pajak.