Manajemen Risiko Perusahaan dan Struktur Modal : Studi Kasus Pada Perusahaan Asuransi Di Indonesia periode tahun 2015- 2018

Ani Septianingsih, Indah Kartika Sari, Raras Detira, Susanti Susanti

Abstract


Didalam suatu perusahaan untuk  memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan sumber dari dalam perusahaan, maka akan sangat mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah sedemikian meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan, dan dana dari sumber internal sudah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain, selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan baik dari hutang (debt financing) maupun dengan mengeluarkan saham baru (external equityfinancing) dalam memenuhi kebutuhan dananya. Oleh karena itu, pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk pengembangan bisnisnya. Pemenuhan dana tersebut berasal dari sumber internal ataupun sumber eksternal. Karena itu, para manajer keuangan dengan tetap memperhatikan biaya modal (cost of capital) perlumenentukan struktur modal dalam upaya menetapkan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri atau dipenuhi dengan modal asing.

Struktur modal merupakan perbandingan hutang dan ekuitas. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio antara sumber dana dari pihak ketiga terhadap ekuitas. Schmukler dan Vesperoni (2006) menyatakan bahwa semakin tinggi DER, maka semakin tinggi risiko perusahaan, karena pendanaan (financing) dari hutang semakin besar. Safavian dan Sharma, (2007) mengungkapkan bahwa investor cenderung lebih tertarik pada tingkat DER tertentu yang besarnya kurang dari satu, karena jika lebih besar dari satu menunjukkan risiko perusahaan yang tinggi.

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.